Pemesanan hub:
Uceng 0811-4499-311 (Kartu Halo)
Via SMS/Whatsapp
IG: @arangsekam_mks

Panduan Berkebun bagi Pemula. Gunakan Media Tanam Organik agar Pertumbuhan Tanaman Maksimal

Posted by Produsen Arang Sekam

Hai kebuners, ada banyak konsumen arang sekam yang menghubungi kami dan menanyakan bagaimana menyiapkan media tanam untuk berkebun di rumah, wadah tanamnya adalah polybag, pot, wadah dari botol bekas, talang air atau wadah media tanam lainnya.

media tanam arang sekam
Media tanam dengan menggunakan arang sekam
Beberapa mengaku bahwa mereka adalah pemula dalam urusan tanam-menanam alias berkebun. Maka kami berinisiatif untuk menyusun materi mengenai Madia Tanam Organik yang dapat digunakan untuk berkebun di rumah (urban farming) dengan wadah polybag maupun pot.

Kenapa media tanam perlu dibahas? bukankah untuk media tanam kita hanya tinggal menggali tanah dan memasukkan ke dalam polybag lalu mulai menanam, jadi tak perlu ribet menyiapkan bahn ini atau itu. Apakah anda berfikir demikian?

Memang betul demikian! namun peran media tanam dalam menunjang pertumbuhan tanaman sangatlah penting. Media tanaman bagaikan 'rumah' bagi tanam, jika rumah mereka baik dan asik, tentu mempengaruhi 'kinerja penghuninya'. Urusan pertumbuhan tanaman bukan sekedar urusan pemberian pupuk semata.

Syarat Media Tanam yang Baik


Media tanam organik yang baik harus memiliki sifat-sifat fisik, kimia dan biologi yang sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan tanaman. Secara umum, media tanam yang baik harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut:

  • Media tanam harus mampu menyediakan ruang tumbuh bagi akar tanaman, sekaligus mampu menopang tanaman nantinya. Artinya, media tanam harus gembur sehingga akar tanaman bisa tumbuh sempurna, namun tingkat kegemburan perludisesuaikan agar cukup solid memegang akar dan menopang batang agar tanaman tidak roboh. Apabila media terlalu gembur, pertumbuhan akar akan leluasa namun tanaman akan terlalu mudah tercerabut. Sebaliknya apabila media tanam terlalu padat, akar akan kesulitan untuk tumbuh.
  • Media tanam sangat penting memiliki porositas yang baik, media tanam yang porous bisa menyimpan ataupun mengalirkan air (drainase) sehingga tidak terjadi genangan. Porositas juga mempengaruhi  aerasi (kemampuan mengalirkan oksigen) yang baik. Media tanam bisa ditembus air dengan mudah, sehingga air tidak tergenang dalam pot atau polybag. Namun disisi lain ronga-rongga tersebut harus bisa menyerap air (higroskopis) untuk disimpan sebagai cadangan dan mempertahankan kelembaban. Penggunaan arang sekam akan mendukung porositas media tanam yang baik.
  • Media tanam menyediakan unsur hara yang dibutuhkan untuk menunjang pertumbuhan tanaman, baik hara makro maupun mikro. Unsur hara sangat penting bagi pertumbuhan tanaman. Unsur hara ini bisa disediakan dari pupuk atau aktivitas mikroorganisme yang terdapat dalam media tanam. Pupuk yang populer digunakan sebagai media tanam adalah pupuk kandang matang maupun pupuk kompos.
  • Bebas dari bibit penyakit, media tanam harus steril dari hama dan penyakit. Hama dan penyakit yang terkandung dalam media tanam dapat menyerang tanaman dan menyebabkan kematian pada tanaman. Disamping itu, media tanam membutuhkan banyak mikrooganisme menguntungkan bagi tanah yang sebenarnya sangat bermanfaat bagi tanaman, namun harus higienis dari bibit penyakit.
media tanam organik
Media tanam organik sebelum dicampurkan arang sekam

Bahan-bahan Media Tanam Organik

Ada banyak ragam material yang bisa dimanfaatkan untuk membuat media tanam mulai dari yang alami hingga yang sintetis. Namun dalam kesempatan kali ini kami hanya akan membatasi pada beberapa bahan organik yang banyak tersedia di alam, murah dan gampang pembuatannya.

1. Tanah (bahan utama)

Tanah yang baik untuk media tanam ada pada lapisan permukaan (top soil). Secara umum terdapat dua jenis atau karakteristik tanah yakni tanah pasir dan tanah lempung. Tanah berpasir memiliki kemampuan drainase yang baik, cepat mengalirkan air namun kelemahannya tanah tersebut buruk dalam mengikat atau menyimpan air sebagai cadangan.

Sedangkan tanah lempung lebih sulit ditembus oleh air sehingga akan membuat air tergenang dalam media tanam. Tanah yang baik untuk media tanaman tidak terlalu berpasir dan tidak terlalu lempung, melainkan harus gembur.

2. Kompos atau Pupuk Kandang

Kompos merupakan hasil pelapukan (dekomposisi) berbagai bahan organik yang dilakukan oleh mikro organisme. Kompos berfungsi untuk menyediakan unsur hara bagi tanaman. Ada banyak referensi yang bisa menjadi panduan bagaimana membuat kompos sendiri dari bahan limbah dapur rumah tangga. Pengolahan limbah organik dari dapur menjadi kompos akan sangat mendukung.

Penambahan bahan-bahan organik seperti kompos atau humus pada media tanam bisa memperbaiki struktur fisik tanah dan meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK).

Selain kompos, pupuk kandang juga bisa dimanfaatkan dengan fungsi yang sama seperti kompos, yaitu penyedia unsur hara pada media tanam. Pupuk kandang bisa berasa dari kotoran unggas, kotoran ternak ruminansia (sapi, kerbau, kuda, kambing) maupun kotoran dari jenis burung, misalnya kotoran kelelawar atau guano.

3. Arang sekam atau Sekam Bakar

Arang sekam merupakan produk olahan limbah sekam atau kulit padi. Sekam padi dibakar dengan pembakaran parsial sehingga menghasilkan arang utuh, bukan abu. Arang sekam berguna untuk meningkatkan kapasitas porositas tanah. Penggunaan arang sekam pada media tanam akan memperbaiki struktur media tanam karena mempunyai partikel-partikel yang berpengaruh pada pergerakan air, udara dan menjaga kelembaban.

Manfaat arang sekam adalah meningkatkan daya ikat tanah terhadap air, menetralisir keasaman tanah, menetralisir racun, menjadikan tanah gembur sehingga memperbaiki drainase dan aerasi tanah, serta merangsang pertumbuhan mikroba yang menguntungkan bagi tanaman.

Arang sekam lebih baik dibanding sekam padi mentah, karena arang sekam sudah mengalami pembakaran yang bisa menghilangkan bibit penyakit atau hama yang mungkin saja terikut.

Selain arang sekam, bisa juga digunakan sisa-sisa sabut kelapa (cocopeat). Sabut kelapa mempunyai sifat seperti arang sekam. Media tanam sabut kelapa cocok digunakan di daerah yang kering dengan curah hujan rendah. Sabut diambil dari bagian kulit kelapa yang sudah tua.

Cara membuat media tanam organik

Berikut langkah-langkahnya:
  • Siapkan tanah gembur dan subur, lebih baik diambil dari bagian permukaan. Sempatkan untuk mengayak tanah yang kering agar didapatkan butiran tanah halus (tekstur berpasir). Tanah basah dengan tekstur menggumpal akan menyebabkan bahan-bahan tidak tercampur dengan merata.
  • Siapkan kompos atau bokashi yang telah matang, selain kompos bisa juga menggunakan pupuk kandang matang.
  • Siapkan arang sekam.
  • Campurkan tanah, kompos atau pupuk kandang, dan arang sekam dalam sebuah wadah. Komposisi campuran adalah 2 bagian tanah, 1 bagian kompos dan 1 bagian arang sekam (2:1:1). Aduk hingga merata.
  • Siapkan pot atau polybag, masukkan campuran tersebut kedalamnya. Media tanam sudah siap digunakan.

Media tanam yang baik sangat penting saat akan menanam sayuran dalam polybag atau pot. Metode ini cocok diterapkan di lahan yang terbatas atau lahan sempit.

Sementara itu, ketiga bahan baku (tanah, kompos/pupuk kandang, arang sekam) bisa juga dicampur dengan komposisi 1:1:1 atau 2:1:1. Mana yang terbaik bagi Anda, tentunya tergantung dari jenis tanaman dan ketersediaan sumber daya.

Related Post



Posting Komentar