Manfaat penggunaan arang sekam pada media tanam (campuran tanah) adalah meningkatnya pH tanah sehingga meningkatkan juga ketersediaan fosfor (P). Penambahan arang sekam pada media tanam atau termasuk juga tanah pertanian, akan meningkatkan sistem aerasi (pertukaran udara) di zona akar tanaman.
Pembibitan cabe dengan media arang sekam |
Arang sekam juga bermanfaat meningkatkan cadangan air tanah dan meningkatkan kadar pertukaran kalium (K) serta magnesium (Mg). Secara umum diketahui, arang sekam atau sekam bakar juga memiliki kandungan unsur silikat (Si) tinggi namun rendah pada kandungan kalsium (Ca).
Unsur silikat pada arang sekam belum digolongkan sebagai nutrisi penting tapi ada di semua bagian tanaman yang ditanam di tanah, dan diakui sebagai nutrisi fungsional.
Silikat memiliki manfaat penting selain sebagai nutrisi fungsional, yaitu meningkatkan kekebalan tanaman terhadap hama atau patogen yang terdapat di tanah, toleran kekeringan dan terhadap logam berat yang mengkontaminasi tanah, unsur Si diketahui meningkatkan juga kualitas dan hasil tanaman pertanian. Si juga diserap oleh tanaman pada kadar yang sama atau lebih besar dari kadar nutrisi penting lainnya seperti Nitrogen (N) dan Kalium (K) pada jenis tanaman tertentu seperti padi dan tebu.
Dengan demikian, penambahan arang sekam sebagai campuran media tanam atau saat olah lahan pertanian memiliki kontribusi besar bagi tanaman yang akan dibudidayakan nantinya. Arang sekam juga sangat baik ditambahkan sebagai campuran untuk media persemaian, karena kandungan unsur silikat (Si) terbukti resisten terhadap serangan hama dan patogen tanah.
Manfaat arang sekam sebagai media pembibitan
Arang sekam yang dimanfaatkan sebagai media pembibitan hampir selalu berhasil menumbuhkan bibit dengan baik, dengan catatan benihnya pun harus baik dan tidak telat menyiramnya. Arang sekam pada pembenihan akan membantu pertumbuhan akar dari tanaman yang masih kecil/pendek sehingga akan mudah menjangkau unsur hara yang dibutuhkan dan dalam kondisi layak makan (tidak beracun, pH netral dan tidak berpenyakit).Namun jika tidak menggunakan arang sekam, maka pada saat pemupukan, pupuk yang diberikan akan cenderung tercuci saat tanaman tersebut disiram (minimal hara akan turun ke bagian bawah polibag). Bibit muda yang baru disapih masih mempunyai akar yang pendek, sehingga akar tidak akan dapat menjangkau makanan (unsur hara) yang telah turun ke bawah. Hal ini berakibat pada bibit menjadi tumbuh kerdil dan tidak jarang mati karena kekurangan makan.
Kondisi di atas juga menjadi gambaran jika menanam sayur di wadah polybag.
Posting Komentar